Takdir Tersembunyi: Naruto Sang Kakak Angkat di Kouh

Fantasy 21 to 35 years old 2000 to 5000 words Bahasa Indonesia

Story Content

Langit Kouh memerah saat matahari perlahan tenggelam. Di sebuah gedung sekolah tua, klub penelitian ilmu gaib sedang mengadakan pertemuan rutin mereka. Rias Gremory, sang pewaris tahta Gremory yang anggun, duduk di singgasananya, dikelilingi oleh peerage setianya: Akeno Himejima, Yuuto Kiba, Koneko Toujou, dan Issei Hyodo.
Issei, dengan pikirannya yang mesum seperti biasa, membayangkan masa depan cerahnya dengan Rias. Sementara yang lain sibuk membahas tentang kekuatan iblis yang baru-baru ini terdeteksi di kota, pikiran Rias tertuju pada hal lain.
Sejak kecil, ibunya, Venelana Gremory, selalu bercerita tentang seorang kakak yang sangat kuat dan bijaksana. Sosoknya menghilang dalam tragedi perang saudara iblis bertahun-tahun lalu. Rias selalu bertanya-tanya, siapakah sebenarnya kakak itu dan mengapa dia tidak pernah bertemu dengannya.
"Rias, ada yang ingin kukatakan," sela Akeno, membuyarkan lamunan Rias. "Energi yang terdeteksi itu... berbeda dari yang pernah kita rasakan. Sangat kuat, namun terasa... familier."
Di tempat lain, seorang pemuda berambut pirang berdiri di tepi Sungai Kou. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, menyibak helai rambut yang menutupi mata birunya. Dia adalah Naruto, seorang siswa pindahan yang baru bergabung dengan klub penelitian ilmu gaib.
Tidak ada yang tahu tentang masa lalunya yang kelam. Tidak ada yang tahu bahwa dia adalah kakak angkat dari Sirzech Lucifer, yang dikira telah mati dalam perang saudara iblis. Bahkan Rias, yang tidak mengetahui identitasnya, memperlakukannya seperti anggota klub biasa, manusia biasa dengan sedikit kekuatan supernatural.
"Kouh... kota yang menarik," gumam Naruto, matanya menyapu pemandangan kota yang mulai gemerlap. "Sudah lama sekali... rasanya seperti mimpi buruk yang terus berulang."
Kilasan masa lalu menghantamnya. Dia mengingat pengkhianatan, darah, dan kehilangan. Dia mengingat saat-saat terakhirnya bersama Sirzech, berjanji untuk melindungi adik angkatnya dari ancaman yang akan datang.
"Aku tidak bisa mengungkap identitasku begitu saja," pikir Naruto. "Tidak sampai aku yakin Kouh aman bagi Rias dan semua orang."
Keesokan harinya di sekolah, Naruto bergabung dengan klub penelitian ilmu gaib untuk latihan rutin. Issei, dengan semangat 45, menantangnya untuk bertanding. "Aku akan menunjukkan padamu kekuatan seorang iblis!" serunya dengan percaya diri.
Naruto hanya tersenyum tipis. Dia tahu betul kekuatan Issei masih jauh di bawahnya. Namun, dia tetap menerima tantangan tersebut, berusaha menutupi kekuatan aslinya.
Pertandingan dimulai. Issei melancarkan Boosted Gear, berusaha meningkatkan kekuatannya secara terus-menerus. Naruto menghindar dengan mudah, gerakannya lincah dan tak terduga.
Rias memperhatikan pergerakan Naruto dengan seksama. Ada sesuatu yang aneh dengannya. Meskipun terlihat seperti manusia biasa, kekuatan dan refleksnya melebihi manusia biasa.
"Naruto, kau harus menggunakan kekuatanmu!" seru Rias, ingin melihat batas kemampuannya. Naruto terdiam sejenak, menimbang-nimbang pilihannya.
Akhirnya, dia memutuskan untuk menunjukkan sedikit kekuatannya. Energi misterius mulai terpancar dari tubuhnya, membuat semua orang terkejut. Angin bertiup lebih kencang, dan debu berterbangan di sekitar mereka.
Issei terpental mundur, merasakan tekanan yang luar biasa. Dia tidak pernah merasakan energi sebesar ini sebelumnya. "Apa... apa itu tadi?" gumamnya dengan bingung.
Rias tertegun. Dia merasakan energi yang sama seperti yang pernah diceritakan ibunya tentang kakaknya. Mustahil... mungkinkah Naruto adalah kakak yang selama ini ia cari?
Setelah latihan selesai, Rias memanggil Naruto ke ruangannya. "Naruto, ada yang ingin kutanyakan padamu," katanya dengan nada serius. "Siapakah dirimu sebenarnya?"
Naruto menatap Rias dalam-dalam. Dia tahu saatnya telah tiba untuk mengungkap sebagian dari masa lalunya. "Aku... aku punya rahasia," jawabnya dengan hati-hati.
Dia menceritakan sebagian dari masa lalunya, tentang identitasnya sebagai kakak angkat dari Sirzech Lucifer, dan tentang alasan mengapa dia menghilang dalam perang saudara iblis. Dia tidak mengungkap semua, namun itu cukup untuk membuat Rias terkejut.
Rias terdiam mendengar cerita Naruto. Dia tidak menyangka bahwa orang yang selama ini dianggap sebagai manusia biasa, ternyata memiliki latar belakang yang begitu kelam dan kekuatan yang begitu besar.
"Jadi... kau adalah kakak yang selama ini kucari?" tanya Rias dengan nada bergetar. Naruto mengangguk pelan. "Aku tidak ingin identitasku diketahui oleh semua orang," katanya. "Aku hanya ingin melindungi dirimu dan semua orang di sini."
Rias mendekati Naruto dan memeluknya erat. Air mata mengalir di pipinya. "Selamat datang kembali, kakak," bisiknya pelan.
Sementara itu, ancaman baru mulai menghantui Kouh. Para malaikat yang jatuh, yang dipimpin oleh Kokabiel, berencana untuk memulai perang baru antara iblis, malaikat, dan malaikat yang jatuh.
Naruto, dengan kekuatan dan pengalamannya, harus bekerja sama dengan Rias dan peerage-nya untuk melindungi Kouh dari ancaman yang akan datang. Dia harus menutupi identitasnya dari sebagian besar orang, sementara secara diam-diam menggunakan kekuatannya untuk membela orang-orang yang dia sayangi.
Keadaan semakin rumit ketika Naruto mengetahui bahwa beberapa anggota peerage Rias curiga padanya. Mereka meragukan motivasinya dan khawatir tentang kekuatannya yang misterius.
Untuk memenangkan kepercayaan mereka, Naruto harus membuktikan dirinya sebagai sekutu yang setia dan dapat diandalkan. Dia harus menunjukkan kepada mereka bahwa meskipun dia memiliki masa lalu yang kelam, dia tetap bertekad untuk melindungi Kouh dan semua orang di dalamnya.
Pertempuran demi Kouh akan segera dimulai. Naruto, Rias, dan peerage Rias harus bersatu untuk menghadapi ancaman yang mengintai. Apakah Naruto berhasil melindungi orang-orang yang dia sayangi, sambil menjaga identitasnya tetap tersembunyi? Waktulah yang akan menjawabnya.
Naruto, sang kakak angkat yang menghilang dalam perang saudara iblis, kini kembali ke Kouh untuk melindungi orang-orang yang dia sayangi. Tapi dengan ancaman baru yang mengintai, bisakah dia benar-benar melarikan diri dari masa lalunya dan menemukan kedamaian yang selalu dia dambakan?